Head

Breaking News

Cerita Dibalik Keramba Cinta, Taha Bachmid: Kehancuran yang Paling Besar Ketika Manusia Tidak Mempunyai Cinta

Keramba Cinta di Teluk Sawai, Maluku Tengah
"Keramba Cinta dimana Cinta Dibudidaya" itulah satu kalimat Taha Bachmid ketika ditanya soal Keramba Cinta yang dibuatnya.

Pria nyentrik yang satu ini adalah pemilik juga penggagas dari keramba atau tempat budidaya ikan yang berbentuk Love di Negeri Sawai, Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah.

Selain budidaya ikan, salah satu tujuan dibuat keramba cinta ini adalah untuk menjaga agar cinta tidak pernah mati.

Air Asinahu; Sungai Keramik di Pulau Seram, Maluku

"Kehancuran yang paling besar adalah ketika manusia tidak mempunyai cinta" lanjut pria brewokan itu.

Sehari-hari om Taha mengahbiskan waktunya di pondok kecil di sana, lengkap dengan perlengkapan masak dan makan.

Berlokasi di Teluk Sawai, Keramba cinta sendiri menjadi salah satu tujuan wisata di Negeri Sawai dan gratis. Wisatawan yang berkunjung disana tidak dipungut biaya apapun, bahkan dijamu dengan segelas kopi oleh Om Taha.

Tidak tahu pasti latar belakang beliau apa dan kami juga tidak menanyakannya, kami hanya mengobrol dan menikmati hasil karyanya saja.

Foto Udara Keramba Cinta Milik Taha Bachmid

Namun dari cara bicara beliau kelihatan seorang yang cerdas dan bukan sembarangan, cukup menguasai ilmu filsafat.

Ini Pulau Pulau Cantik di Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku

Pada ujung lancip bentuk Love di keramba ini ada tempat untuk pengunjung berswafoto agar kelihatan bentuk lovenya.

Om Taha menyebut dasar beliau membuat Keramba Cinta adalah ketakutan, ketakutan akan apa yang akan menjadi sejarah nanti.

Beliau mengatakan orang tuanya sudah punya sejarah walaupun sedikit, dan itu menjadi cerita ke anak-anaknya. Dan beliau lewat keramba cinta ingin membuat sejarah yang akan dikenang nantinya.

Tinggal sendiri disana tidak membuat om Taha kesepian, dengan bantuan kerabat juga warga sekitar om Taha sering dibantu dengan suplai makanan ataupun air bersih.

Mantan Pemburu Burung di Masihulan, Sekarang Jadi Pelaku Ekowisata

Dalam kerambanya om Taha membudidaya ikan ikan juga lobster.

"Wellcome To My Paradise, kapanpun anda mau kesini, siapapun orangnya, siapapun dia, apapun pandangan dia terhadap saya, saya tetap mencintai dia dan kalian semuanya, I love you semuanya" pungkasnya



Tidak ada komentar