Head

Breaking News

Jazirah Tenggara Pulau Saparua, Maluku Tengah (Lost in Ride part III)

Perbatasan Negeri Siri Sori dan Negeri Ulath
Lanjut lagii...
Setelah menikmati segarnya mandi di Goa tujuh putri di Kulur, perut pun mulai berdendang. Haha. Tanpa panjang lebar pasukan langsung balik menuju Saparua untuk santap siang *danke banya banya untuk kaka Ona dan keluarga di Saparua yang su kasi katong makan selama disana, Gb olweis!!!*

Dalam perjalanan singgah sebentar di negeri Pia buat poto poto di depan gereja Ka'bah Oranje yang keren.Hehe

Santap siang kali itu bisa dibilang luar biasa, entah karena saking laparnya atau memang maknyoss. Haha...becanda, memang luar biasa karena menu siang itu adalah Papeda dengan sohibnya ikan kuah kuning. Jarang jarang di Ambon bisa makan begituan. Apalagi makan rame rame jadinya yang sederhana menjadi sangat mewah.
Singah poto poto di Gereja Ka'bah Oranje Negeri Pia, Saparua
Jalan balik ke Saparua kota
Jalanan Saparua kota
Santap siang menunya Papeda ikan kuah kuning
Perut sudah keisi, istirahat bentar sambil kewel (basa basi dalam bahasa Ambon). Susun rencana buat perjalanan selanjutnya ke Jazirah Tenggara pulau Saparua. Jarak antara Saparua kota ke Negeri Negeri yang berada di jazirah Tenggara pulau Saparua tidak terlalu jauh, dengan kendaraan darat bisa ditempung dengan waktu sekitar 30 menit. Sayangnya akses jalan kesana bisa dibilang kurang bagus, banyak sekali lobang di sepanjang jalan.

Jazirah tenggara pulau saparua yang berhadapan langsung dengan pulau Nusalaut terdiri dari beberapa Negeri/Desa antara lain; Negeri Siri Sori Salam (Islam), Siri Sori Sarane (Kristen), Negeri Ulath dan Negeri Ouw.

Tujuan pertama mulai dari yang paling ujung yaitu Negeri Ouw. Negeri Ouw sangat dikenal dengan tanjung Ouw. Tepat di tanjung ouw ada sebuah pantai yang sering sekali dikunjungi oleh wisatawan ataupun masyarakat sekitar untuk berekreasi. 
Di Negeri ouw juga terdapat sebuah benteng peninggalan Belanda namun kondisinya tidak terawat jadi yang kelihatan cuma sisa sisa bangunannya saja. Bangunan benteng ini juga tidak terlalu besar seperti benteng pada umumnya, lebih mirip rumah. Konon katanya benteng tersebut dipakai untuk tempat menyimpan rempah rempah dari pulau Nusalaut.
Negeri ouw juga terkenal dengan produksi kerajinan tangan/homemade dari tanah liat berupa Sempe (tempat bakar sagu), Tungku dan lain lain.
Sebelumnya saya juga sudah sempat menulis sedikit tentang Negeri Ouw dan Ulath disini 

Sayangnya kami tidak sempat singgah di negeri Siri Sori karena ada beberapa alasan dan berhubung waktu yang sudah mendekati malam. Kami hanya lewat sepintas saja. 
Sedikit tentang Negeri Siri Sori Sarane dan Salam; Dulu kedua Negeri ini hanya ada satu yaitu Siri Sori tidak pakai embel embel Sarane (kristen) dan Salam (islam) dan memiliki satu raja/kepala desa. Namun sekarang sudah terbagi dua dan masing masing mempunyai Raja sendiri sendiri.
Dua negeri ini bersebelahan dan kedua negeri ini ade kaka (adik dan kakak), dan saling membantu. dan yang kerennya lagi katanya nama Gereja yang ada di Siri Sori Sarane itu diberikan oleh Raja Siri Sori Salam yang mayoritas warganya beragama islam. Keren toh.....
Tanjung Ouw
Pantai Motoni
Negeri Ouw
Lagi baca sejarah Benteng Ouw
Mama Ma Noya (Likumahua) pengrajin tanah liat
Sempe hasil kerajinan tangan Mama Ma
Gapura Negeri Ouw
Gapura Negeri Ulath
Negeri Siri Sori Salam (islam) dari jauh
Bersambung lagi....

Tidak ada komentar