Saumlaki, Kota Tanpa Uang Gobang (Koin)
SATOS (Saumlaki Town Square) |
Pernah dengar Saumlaki? Kalo
belom ini sedikit tentang Saumlaki;
Menurut om Wikipedia, Saumlaki
adalah ibukota kabupaten Maluku Tenggara Barat yang mencakup seluruh kepulauan
Tanimbar. Kabupaten MTB tergolong baru berdiri, setelah terpisah dari kabupaten
Maluku Tenggara pada tahun 2002.Saumlaki juga merupakan kelurahan yang berada
di di kecamatan Tanimbar Selatan, kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku,
Indonesia. Letak Saumlaki tepatnya berada di pulau Yamdena yang merupakan
bagian dari Kepulauan Tanimbar.
Itu sekilas dari Saumlaki
Yang kerennya (gak tahu aneh atau
apa namanya) di saumlaki anda tidak akan pernah menjumpai yang namanya uang
koin. Apabila anda ingin membeli sesuatu yang harganya Rp.1500, anda
menggunakan uang kertas Rp.2000 maka jangan pernah berharap mereka akan
memberikan kembalian Rp.500. Biasanya sebagai kembalian Rp.500 para pedagang
akan memberikan permen sebagai gantinya.
Sebuah pengalaman yang sedikit
memalukan yang saya alami disana adalah terkait dengan uang kembalian Rp.500.
Sebagai pendatang baru disana (dalam rangka Backpacker ala kadarnya beberapa
waktu yang lalu) saya sempat sedikit berdebat dengan pemilik toko disana.
Pelabuan di Saumlaki |
Bagaimana tidak, kita mau hemat
uang walaupun cuma Rp.500 malah di kasi kembalian permen dua biji sebagai
gantinya. Ceritanya kan saya ke took sebelah penginapan mau beli Kopi kemasan
saset yang biasanya di Ambon (kota asal) itu cuma seharga Rp.1000 tapi di
Saumlaki harganya Rp.1500 dan dengan lugunya saya memberikan uang Rp.2000. Lagi
nunggu kembalian Rp.500 malah dikasih permen. Siapa yang gak emosi coba????
Setelah saya sempat sedikit
berdebat dengan pemilik toko tersebut, saya pun mengalah dan menerima permen
sebagai ganti dari kembalian uang Rp.500. Sekembalinya ke penginapan, saya pun
sedikit berbincang dengan si pemilik peginapan dan saya menceritakan kejadian
yang tadi.
Sontak saja, si pemilik
penginapan itu tertawa mendengar cerita saya soal kembalian Rp.500 tadi. Dengan
wajah bingung saya menanyakan kenapa ia tertawa. Ia menjawab sambil ketawa
sedikit mengejek “Bung…di Saumlaki sini uang gobang seng pake” (Bung..di Saumlaki
sini Uang koin gak di pakai).
Si pemilik penginapan itupun
menjelaskan kalo Saumlaki sebagai kota yang bisa dibilang baru berdiri memiliki
perekonomian yang belum terlalu pesat sehingga harga barang di sana sangat
menjulang tinggi dibandingkan kota Ambon. Dia pun menambahkan, hal tersebut
yang membuat tidak adanya peredaran uang koin di Saumlaki, bahkan uang Rp.1000
pun hampir punah disana. Jadi jangan kaget!! Tambahnya.
Yah…begitulah. Saya juga sadar
kalo ada bagusnya sebelum berpergian kita perlu tahu informasi tentang tempat
tujuan kita.
Cuma mau sharing saja temans,
kalo datang ke Saumlaki tidak perlu membawa uang koin karena itu tidak di pake
disana dan jangan kaget soal harga barang barang yang ada disana.
Tidak ada komentar