Tradisi Sasi Lompa Negeri Haruku, Maluku Tengah 2013
Sasi Lompa atau Sasi Laut adalah sebuah tradisi tahunan yg diselenggarakan oleh masyarakat di pulau Haruku. Sasi berasal dari dua suku kata yaitu Sasi dan Lompa. Sasi adalah sebuah larangan di maluku yg bertujuan untuk menjaga kelestarian alam, sedangkan Lompa adalah jenis ikan Sardin kecil yg hidup di air payau.
Kewang Haruku |
Persiapan Mama Mama menyambut para Tamu |
Makan Patita Rame Rame |
Pukul 19.00 wib para kewang kemudian berkumpul dan mulai melakukan ritual panas sasi di rumah kewang. Seusai ritual para kewang kemudian berjalan mengelilingi kampung dan berhenti di setiap batu pamale.
Setiap ada pemberhentian dilakukan peniupan tahuri dan pemukulan gendang sebagai penanda/pengumuman kepada warga masyarakat adat bahwa akan dilakukan buka sasi. Seusai peniupan tahuri dan pemukukulan gendang, sekretaris kewang membacakan aturan adat dalam buka sasi dan pengambilan ikan lompa yang wajib dipatuhi oleh seluruh warga adat.
Para Kewang berkeliling kampung membaca peraturan Sasi Lompa |
Pukul 03.00 kemudian seluruh kewang berkumbul duduk di depan meja yang telah dipenuhi oleh sajian makanan dan minuman adat khas Negeri Haruku.
Ritual ini disebut sebagai makan lesa para kewang. Makanan semuanya menggunakan bahan alam, seperti tempat makan memakai daun pisang dan tempat minum menggunakan tempurung kelapa, ceret tempat air dari buah kalabasa (buah maja).
Selesai makan lesa para kewang menyiapkan proses bakar lobe. Lobe terbuat dari pelepah daun kelapa yang kering dikumpulkan hingga bentuknya seperti tiang panjang yang bersumbu. Pembakaran lobe dimulai dengan ritual adat. Ada 15 lobe yang dibakar secara bergantian. Makna dari bakar lobe adalah memanggil ikan lompa untuk masuk ke muara sungai.
Setelah Lobe terbakar semuanya waktu menunjukan sudah pukul 06.00 WIT, para kewang , tamu-tamu dan warga menyaksikan bagaiman ikan lompa datang dari laut kemudian masuk ke muara sungai secara bergerombolan. Sekitar pukul 09.00 WIT pemimpin kewang kemudian menutup muara sungai dengan pagar jaring, agar pada saat sasi dibuka ikan lompa tidak dapat keluar kelaut.
Keseruan dan keramaian Sasi Lompa |
Wujud Ikan Lompa |
Ada warga yang membawa jala, ember dan perahu untuk menangkap dan sekaligus menjadi wadah ikan lompa. Pukul 10.00 WIT pemimpin kewang kemudian memukul gendang dan raja Negeri Haruku menabur jala pertama ke sungai sebagai tanda sasi telah dibuka.
Pak edi saya haikal dari bksda maluku saya tertarik dengan foto-foto anda tentang sasi lompa di haruku ini, boleh kami ambil beberapa foto dari tersebut untuk di tampilkan di buletin konservasi kami dengan judul artikel "Menjadi Arif dengan SASI".
BalasHapusBoleh pak Haikal. yang penting foto fotonya disertakan identitas n keterangan ya pak supaya lebih jelas. Salam
BalasHapus