|
Gunung Api, Banda Naira, Maluku |
Secara administratif kepulauan Banda termasuk dalam
kabupaten Maluku Tengah namun sekarang ada wacana bahwa Banda Naira mau berdiri
sendiri manjadi kotamadya. Karena secara geografis, letak pulau Banda memang
sangat jauh dibandingkan dengan Pulau Pulau Lease dan Jazirah Leihitu Pulau
Ambon. Mungkin dengan mekarnya Kepualauan Banda sebagai Kotamadya, Kepulauan
Banda sendiri bisa lebih berkembang baik dalam segi ekonomi maupun
pariwisatanya.
Bicara
Banda Naira, pasti hampir semua orang tahu akan pesona bawah lautnya
yang luar biasa. Tapi tidak hanya itu Banda Naira juga punya banyak
sekali cerita mengenai sejarah khususnya zaman dulu waktu kolonial
belanda menguasai Banda dan memonopoli rempah rempah khususnya buah
Pala.
Sepanjang
perjalanan di Banda Naira, kita akan menjumpai banyak sekali bangunan
bangunan bersejarah dengan arsitektur kolonial belanda yang berjejeran
di hampir setiap sisi jalan. Gedung gedung tersebut merupakan gedung
asli peninggalan kolonial belanda yang sengaja dirawat dengan baik
sebagai daya tarik para wisatawan.
Ada beberapa gedung/bangunan bersejarah yang menjadi primadona di Banda Naira, antara lain:
- Benteng Belgica; Benteng ini dibangun pada tahun 1611 dan bentuknya pentagonal atau mempunyai lima sisi. Konon katanya arsitektur bangunan pentagon yang berada di Amerika Serikat meniru bentuk benteng ini. Kurang percaya sih tapi katanya sih begitu.
- Gereja
Tua "Hollandische Kerk". Gereja ini dibangun sekitar tahun 1600an.
Gereja ini dulu pernah hancur karena guncangan gempa bumi dan dibuat
ulang dan bertahan hingga sekarang. Katanya gereja ini dibangun diatas
makam 30 prajurit belanda yang gugur dalam merebut Banda. Maka dari itu
dilantai dalam gereja terdapat nisan serta dengan identitas mereka.
- Benteng Nassau. Benteng ini merupakan benteng pertama yang dibangun di Banda Naira pada tahun 1529. Benteng ini dibangun oleh bangsa Portugis sebelum bangsa Belanda dan mengambil alih kekuasaan di Banda Naira
- Istana
Mini. Gedung ini dinamakan Istana Mini karena bentuknya yang menyerupai
istana negara di Jakarta. Dulunya Istana Mini ini merupakan tempat
tinggal gubernur VOC.
- Parigi
Rante. Parigi (Sumur) Rante (Rantai) merupakan tempat dimana sesuatu
yang bisa dibilang sangat mengerikan terjadi pada jaman dulu, dimana ada
44 orang kaya Banda pada waktu itu dibunuh dengan cara dipotong kepala
dan bagian badannya yang lain dan dibuang kedalam sumur ini. Singkat
ceritanya Gubenrnur VOC yang baru saat itu "Jan Pieterzon Coen" baru
saja terpilih dan ia terkenal akan ketegasan dan kekejamannya. Pada 8
Mei 1621, 44 orang kaya Banda dieksekusi secara keji oleh pembunuh dari
Jepang yang dibayar oleh JP Coen. Parigi ini juga sering disebut parigi
keramat oleh warga setempat.
- Rumah pengasingan Bung Hatta.
- Rumah pengasingan Bung Syahrir yang sekarang menjadi Rumah Warisan Sejarah Banda
- Klenteng Tua
- Dan masih banyak lagi
Sebagai daerah kepualauan yang terkenal dengan potensi bawah
laut yang luar biasa dan menjadi surga tersendiri bagi para wisatawan local
maupun internasional, Banda Naira masih punya banyak kekurangannya terutama di
bagian pulau pulau kecilnya.
Contohnya seperti Pulau Hatta. Sampai saat ini warga pulau
Hatta masih belum bisa menikmati yang nama listrik. Setiap malam mereka hanya
mengandalkan lampu yang dipasang seadanya dengan bantuan tenaga surya yang
mereka tamping di aki pada siang hari. Beruntung bagi mereka yang ‘berada’ yang
mampu membeli generator untuk sumber listrik bagaimana yang tidak? (tulisan
tentang pulau Hatta nanti pada postingan selanjutnya)
Di Banda Naira sendiri salah satu kekurangan yang paling
mencolok itu adalah jaringan Internet. Di jaman sekarang kebanyakan para turis
dan traveler sangat bergantung pada hal yang satu itu. Setiap berpergian mereka
pasti ingin mengakses media social atau setidaknya mengupload foto foto mereka.
Tentu saja hal ini sangat disayangkan, karena potensi wisata
Banda Naira yang sangat luar biasa dan menarik banyak wisatawan lokal maupun
internasional untuk dating ke sana tidak diimbangi dengan akses komunikasi
khusunya layanan/jaringan internet yang cukup memuaskan.
Semoga
dengan adanya wacana bahwa kepualauan Banda Naira
mekar menjadi kotamadya terealisasi, mungkin kekurangan kekurangan
tersebut bisa langsung diatasi. Karena sayang sekali potensi yang luar
biasa tapi fasilitas (komunikasi) nya kurang memadai.
|
Gereja Tua |
|
Kiri kanan jalan; Bangunan Tua Bersejarah |
|
Rumah pengasingan bung Syahrir skarang jadi Rumah Budaya |
|
Peta Wisata Banda Naira |
|
Klenteng Tua |
|
Benteng Nassau |
|
Istana Mini |
|
Rumah Pengasingan Bung Hatta |
|
Perigi Rante (Perigi Keramat) |
|
Benteng Belgica |
Tidak ada komentar