Pulau Kisar Part III; Pantai Kiasar dan Bukit Doa

Pantai Kiasar yang behadapan langsung dengan negara Timor Leste

Berbicara soal panorama alam dan keindahan wisata bahari, Maluku memang tidak ada matinya. Kali ini dari pulau perbatasan Maluku yang termasuk dalam kabupaten Maluku Barat Daya, kecamatan pulau pulau terselatan yaitu Pulau Kisar.

Dari beberapa pantai pantai keren di pulau batu karang ini, ada salah satu pantai yang paling menarik dari segi pemandangan, letak dan sejarahnya.

Adalah pantai Kiasar, sebuah pantai mungil yang diapit oleh dua tebing batu karang dan berhadapan langsung dengan negara Timor Leste. Pantai ini tepat berada bersebelahan dengan 'Bukit Doa' sebuah taman meditasi untuk jemaat GPM (Gereja Protestan Maluku) desa Oirata.

Ukurannya yang mungil tidak membuat pantai ini kehilangan daya tarik, justru karena ukurannya ini yang membuat pantai ini kelihatan unik dan lain daripada pantai pantai lainnya. Dengan hamparan pasir putihnya yang tidak terlalu luas pantai ini selalu menjadi daya tarik penduduk setempat untuk datang sekedar berenang atau hanya untuk menikmati panoramanya. Pada weekend atau hari hari libur pantai ini selalu ramai didatangi oleh para penduduk lokal ataupun para wisatawan.

Untuk mencapai pantai ini dibutuhkan waktu sekitar 30-45 menit dari kota Kisar menggunakan kendaraan darat. Kita bisa menggunakan motor (ojek) untuk mencapai pantai ini dengan cukup membayar sekitar 15-20 ribu rupiah. Untuk sekedar informasi; angkot masih sangat jarang di pulau Kisar.

Sedikit sejarah tentang pantai ini: Pantai ini merupakan asal muasal nama dari pulau Kisar

Konon katanya pada jaman dulu, bangsa Belanda pertama kali mendaratkan kaki mereka di pulau Kisar melalui pantai ini. Pada saat itu, ketika bangsa belanda sampai di pantai ini, mereka bertemu dengan 2 orang warga lokal. Dan mereka bertanya kepada 2 orang warga lokal tersebut 'Apa nama Pulau ini?' sambil menunjuk kebawah (ke arah pasir pantai).

Tentunya pada saat itu ke dua warga lokal tersebut tidak mengerti apa yang ditanyakan oleh orang belanda tersebut. Tapi karena mereka melihat orang belanda itu bertanya sambil menunjuk ke arah bawah (arah pasir pantai), kedua warga lokal itu pun mengira bahwa orang belanda itu menanyakan "Pantai namanya apa?" sontak saja mereka menjawab "Kiasar"

Mulai dari saat ini pulau ini sering disebut Pulau Kisar.