Sudah Ada Sejak Tahun 1600, Ini Sejarah Tradisi Sasi Lompa di Haruku Maluku Tengah
SASI LOMPA; Ikan lompa berterbangan |
Hal tersebut disampaikan Kepala Kewang Haruku, Eliza Kissya.
"Sasi Lompa ini su ada sejak tahun 1600, mulai dari katong (kita) pung (punya) leluhur" ujar pria yang kerap disapa Opa Eli itu.
Baca: Opa Eli sang Kewang penjaga Sasi Lompa di Haruku
Tradisi ini merupakan agenda tahunan yang rutin diselenggarakan di Negeri Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.
Sasi Lompa terdiri dari dua suku kata, yakni; Sasi dan Lompa.
Sasi sendiri merupakan sebuah larangan adat yang diterapkan untuk menjaga alam. Entah itu hasil bumi maupun laut.
Sedangkan Lompa adalah jenis Ikan Sarden yang hidup di air payau tepat berada di muara sungai Learisa Kayeli.
Tahun ini acara puncak Sasi Lompa dilaksanakan pada senin, (25/10/2021).
Malam sebelum acara puncak, akan diadakan ritual buka Sasi para tua adat dengan berkeliling Negeri dengan Tifa hingga pagi hari.
BACA: Nostalgia Sasi Lompa di Tahun 2014
Kemudian Daun Kepala kering atau Lobe dibakar. Ritual ini disinyalir untuk memanggil ikan Lompa masuk ke dalamuara sungai.
Setelah itu muara sungai akan ditutup menggunakan jaring agar ikan tidak bisa keluar.
Barulah acara puncak 'panen' Sasi Lompa dimulai oleh warga Haruku juga para pengunjung yang datang.
Opa Eli menyebut tradisi ini terbuka untuk umum
jadi siapa saja bisa berpartisipasi
SASI LOMPA: Warga menangkap ikan lompa |
SASI LOMPA; Acara buka sasi malam sebelum acara |
SASI LOMPA; Warga pakai kelambu tangkap ikan |
Tidak ada komentar