Menilik Fanatisme Masyarakat Kota AMBON Terhadap Timnas Belanda part II
Pupus sudah harapan para penggemar Timnas Belanda untuk menyaksikan
Robin Van Persie dan kawan kawan berlaga di Final World Cup 2014 Brazil. De
Orange kandas di semifinal setelah kalah adu penalty melawan keseblasan
Argentina. Kekecewaan pun melanda para penggemar Timnas Belanda di seluruh dunia,
tak terkecuali di tanah Maluku.
Sebelumnya, saat World Cup 2010 Afrika Selatan saya pernah
sedikit menulis Menilik Fanatisme Masyarakat Kota Ambon Terhadap Tim "Orange" Belanda. Pada saat itu Timnas Belanda mampu member harapan
besar kepada semua penggemarnya dengan mencapai Final. Namun pada laga Final de
Orange kalah 1-0 dari Timnas Spanyol.
Sebelum laga Semifinal WC 2014 Brazil; Belanda kontra
Argentina, jalanan di kota Ambon sudah dipenuhi oleh bendera bendera raksasa
Belanda dan tidak kalah ada juga konvoi kendaraan bermotor para penggemar
dengan atribut Timnas Belanda keliling kota Ambon. Tidak hanya anak muda yang
ikut konvoi, ada juga ibu/bapak bahkan juga anak kecil. Jalanan kota Ambon pun bagai
lautan Orange. Setiap sudut kota pasti ada atribut timnas Belanda yang
berhamburan.
Lokasi nonton bareng di tengah kota Ambon (tepatnya di depan
kantor pos) langsung dipenuhi para penggemar dengan atributnya masing masing
dan suasanapun makin heboh setelah laga dimulai sampai akhirnya kekecewaan pun
terlihat di wajah sebagian besar penggemar yang menyaksikan tim kebanggan
mereka kalah adu penalty dengan Messi CS.
Seperti yang kita tahu, keterikatan masyarakat
Maluku dengan Negara Belanda sudah terjalin sejak dulu. Dimana banyak sekali
orang Maluku yang berada di Belanda. Bahkan beberapa dari pemain Timnas Belanda
mempunyai darah Maluku.
Konvoi keliling Kota sebelum laga |
Layar Besar di depan Kantor POS, Ambon |
Wajah wajah serius saat menonton |
Tidak ada komentar